Religion and Sustainable

Official Blog of Institute for Religion and Sustainable Development

Peran Perempuan dalam Pelestarian Lingkungan  

Tidak bisa dinafikan bahwa perempuan memang memegang peranan penting dalam berbagai aspek. Mulai dari sosial, ekonomi hingga politik. Salah satu skup sosial yang penulis amati di sekitar daerah bantaran sungai Ciliwung, Rawajati Kalibata adalah keikutsertaan perempuan dalam penjagaan pelestarian lingkungan. Bau yang tak sedap dari aliran sungai, kerap kali menyapa aktifitas belajar mengajar sebagian anak-anak di daerah bantaran sungai Ciliwung dengan penulis yang telah berlangsung sejak Desember 2011. Tidak hanya itu, wajah sungai Ciliwung yang penuh dengan sampah, baik disekitar kali maupun sampah yang menggenang dan berjalan mengikuti arus sungai, menjadi permasalahan tersendiri yang harus diatasi. Ironis nya, warga sekitar yang mayoritas bekerja sebagai pedagang keliling, supir, karyawan restoran dan juga PRT (pekerja rumah tangga) paruh waktu, turut berkontribusi mengotori sungai tersebut. Suatu waktu, penulis melihat seorang ibu paruh baya yang membuang sampah rumah tangga-nya ke arus sungai Ciliwung. Hal ini menjadi sangat menyedihkan, karena sebetulnya perempuan-lah yang memegang peran penting dalam upaya pelestarian lingkungan.
Menjaga kelestarian lingkungan, sudah tentu menjadi tugas bersama, baik perempuan maupun laki-laki. Meski demikian, konstruksi berfikir mayoritas masyarakat, terutama di daerah Rawajati Ciliwung bahwa ranah domestik (rumah tangga) adalah urusan perempuan, menggiring perempuan menjadi penanggung jawab utama atas sampah rumah tangga. Namun ternyata, dibalik kondisi itu, perempuan memang mempunyai andil dan kuasa yang cukup besar dalam memutuskan apakah kemudian ia harus membuang sampah ke sungai, atau menghimpun-nya bersama tetangga dan kemudian mengeluarkan uang secara kolektif bagi petugas sampah. Memunculkan kesadaran bagi perempuan, terutama yang hidup di sekitar sungai Ciliwung bahwa sikap mereka adalah penting dalam penjagaan lingkungan, tentu membutuhkan langkah pemberdayaan perempuan. Membuka forum sharing atau diskusi bersama, adalah langkah awal yang sangat baik, bahwa mengapa sampah penting untuk dikelola? Atau akibat banjir yang akan mereka tanggung karena pembuangan sampah ke sungai. Mengelola atau mendaur ulang sampah, adalah langkah kedua yang sangat tepat, untuk kemudian menjadikan sampah sebagai peluang pemasukan ekonomi rumah tangga yang diprakarsai oleh perempuan. Dengan demikian partisipasi politik perempuan dalam pelestarian dan penjagaan lingkungan adalah penting bagi keberlanjutan hidup mereka, terutama dalam hal kebersihan yang sangat relevan dengan kesehatan. (ASA)
Sumber foto: Alfa Noranda Collection 


[get this widget]

AddThis Social Bookmark Button

0 komentar

Posting Komentar