Religion and Sustainable

Official Blog of Institute for Religion and Sustainable Development

Social Investment : Generasi Muda untuk Lingkungan  

Ungkapan hati salah satu anak Sekolah Dasar (SD) asal Rawajati Ciliwung, Jakarta Selatan kala belajar bersama di alam terbuka, mengingatkan saya pada urgensi keikutsertaan generasi muda dalam menjaga lingkungan. Seraya berjalan bersama, ia pun berkata padaku, “ Kak, ini kok sampahnya banyak banget ya, ada di mana-mana. Berarti banyak yang buang sampah sembarangan ya kak”, ucapnya penuh rasa ingin tahu. Aku pun menjawab rasa ingin tahu nya dengan menunjuk salah satu tempat sampah yang berada dekat dengan kami berdua. “Coba lihat tempat sampah itu,” ucapku padanya. Setelah melihat tempat sampah yang ku maksud, ia berkata, “Waah, tempat sampahnya penuh ya kak, terus kita buang sampah nya di mana dong?,” ujarnya kembali. Aku pun mengajaknya untuk menaruh sampah plastik bekas cemilan kami makan, di tas masing-masing.
Pertanyaan polos dari sang anak SD memberikan pelajaran berharga, bahwa dalam masa usia pertumbuhan, bahkan sejak kecil, adalah masa emas untuk pelaksanaan sosialisasi peduli kebersihan lingkungan. Sayangnya, tidak semua orang dewasa memiliki kesadaran untuk bersama-sama mendisiplinkan diri membuang sampah pada tempatnya. Kata ‘partisipasi’ seharusnya tidak saja menjadi semangat yang ditorehkan oleh sistem pemerintahan demokratis. Bahwa semua warga negara harus ikut andil. Namun, kata partisipasi juga harus menjadi nafas dalam upaya peningkatan kualitas hidup manusia di bumi, dengan sikap peduli manusia atas alam/lingkungan.
Penulis berpandangan bahwa ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengajak peran serta generasi muda agar peduli terhadap kebersihan lingkungan. Pertama; membudayakan wisata alam/ outdoor agar para generasi muda terbiasa untuk melihat langsung masalah kebersihan lingkungan, yang dapat memberikan dampak rugi dan untung bagi mereka di masa depan. Kedua; kesadaran yang mereka dapat dari pengalaman langsung lapangan, bahwa masalah kebersihan lingkungan demikian besar, harus terus dipupuk dengan mensosialisasikan sikap disiplin terhadap sampah. Salah satunya, untuk meletakkan sampah di dalam tas jika tak kita temukan tempat sampah di dekat kita.
Pembentukan disiplin diri membutuhkan partisipasi dari berbagai kalangan. Generasi muda tentu tidak bisa belajar dan menerapkan disiplin dengan sendirinya. Generasi tua dan kalangan dewasa pun harus mempraktikkan sikap disiplin menjaga kebersihan lingkungan tersebut. Lingkungan keluarga menjadi aspek penting dalam rangka mensosialisasikan sikap disiplin membuang sampah, sebagai upaya melestarikan kebersihan lingkungan. (ASA)



[get this widget]

AddThis Social Bookmark Button

0 komentar

Posting Komentar